Minggu, 18 Januari 2015

dampak kegiatan industri kelapa sawit



MAKALAH AMDAL
 

DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI PABRIK KELAPA SAWIT

O
L
E
H

NAMA      : FANJI KESUMA
NIM          : 1209008878
PRODY    : AGROTEKNOLOGI

 



  

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2015



KATAPENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur alhamdulilah kehadirat Allah SWT dimana pada kesempatan ini telah memberikan rahmat dan karunia Nya sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
           Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah AMDAL. Adapun yang penulis bahas dalam makalah sederhana ini mengenai Dampak Positif dan Negatif dari Kegiatan Industri Pabrik Kelapa Sawit.
           Dalam penulisan makalah ini penulis menemukan berbagai hambatan yang di karenakan terbatasnya ilmu pengetahuan penulis mengenai hal yang berkenaan dengan penulisan makalah ini. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, dan semoga makalah ini dapat bermamfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan imformasi mengenai Dampak Positif dan Negatif dari Kegiatan Industri Pabrik Kelapa Sawit

      Medan, November 2014

Penulis


  



BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengetahuan tentang hubungan antara jenis lingkungan sangat penting agar dapat menanggulangi permasalahan lingkungan secara terpadu dan tuntas. Dewasa ini lingkungan hidup sedang menjadi perhatian utama masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia umumnya.
Meningkatnya perhatian masyarakat mulai menyadari akibat-akibat yang ditimbulkan dan kerusakan lingkungan hidup. Sebagai contoh apabila ada penumpukan sampah dikota maka permasalahan ini diselesaikan dengan cara mengangkut dan membuangnya ke lembah yang jauh dari pusat kota, maka hal ini tidak memecahkan permasalahan melainkan menimbulkan permasalahan seperti pencemaran air tanah, udara, bertambahnya jumlah lalat, tikus dan bau yang merusak, pemandangan yang tidak mengenakan. Akibatnya menderita interaksi antara lingkungan dan manusia yang akhirnya menderita kesehatan.
Interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya merupakan suatu proses yang wajar dan terlaksana sejak manusia itu dilahirkan sampai akhir hidupnya. Hal ini membutuhkan daya dukung lingkungan untuk kelangsungan hidupnya.
Masalah lingkungan hidup sebenatnya sudah ada sejak dahulu, masalah lingkungan hidup bukanlah masalah yang hanya dimiliki atau dihadapi oleh negara-negara maju ataupun negara-negara miskin, tapi masalah lingkungan hidup adalah sudah merupakan masalah dunia dan masalah kita semua. Keadaan ini ternyata menyebabkan kita berpikir bahwa pengetahuan tentang hubungan antara jenis lingkungan ini sangat penting agar dapat menanggulangi permasalahan lingkungan secara terpadu dan tuntas.
Masalah lingkungan hidup merupakan kenyataan yang harus dihadapi, kegiatan pembangunan terutama di bidang industri yang banyak menimbulkan dampak negatif merugikan masyarakat. Masalah lingkungan hidup adalah merupakan masalah yang kompleks dan harus diselesaikan dengan berbagai pendekatan multidisipliner.
Industrialisasi merupakan keberhasilan pembangunan untuk memacu laju pertumbuhan ekonomi, akan tetapi industrialisasi juga mengandung resiko lingkungan. Oleh karena itu munculnya aktivitas industri disuatu kawasan mengundang kritik dan sorotan masyarakat.

Tujuan Makalah
            Untuk mengetahui dampak positif dan negative dari kegiatan industri pabrik kelapa sawit mulai dari prakontruksi, kontruksi, hingga.



BAB II
PEMBAHASAN

Perkebunan sawit sebagai industri hulu akan menghasilkan Crude palm oil (CPO) , kernel dan hasil samping lainnya. Perencanaan dan tata letak pabrik sudah harus dilakukan sebelum membuka lahan, sehingga areal ini sudah harus dicadangkan. Dasar-dasar penentuan tata letak pabrik diantaranya:Berada ditengah perkebunan.Aksesibilitas terjamin.Sumber air yang cukup.Kondisi tanah cukup rignit padat.Luas yang dicadangkan tergantung kepada luasan lahan.Perencanaan areal pabrik ini harus dimatangkan sejak awal, karena status tanah rencana pabrik adalah Hak Guna Bangunan (HGB), sehingga pada saat penyelesaian Hak Guna Usaha (HGU), areal ini sudah dikeluarkan. Banyak perkebunan mengalami kerugian akibat perencanaan pabrik yang tidak matang, sehingga harus membongkar tanaman yang ada dan mengeluarkan areal dari HGU.
Namun dalam praktek pembangunan dan pengelolaan perkebunan kelapa sawit, tentunya kerap sekali member dampak buruk terhadap lingkungan. Dampak pencemaran lingkungan tidak hanya berpengaruh dan berakibat kepada lingkungan alam saja, tetapi berakibat dan berpengaruh terhadap kehidupan tanaman, hewan dan juga manusia. Pencemaran yang masuk melalui jalur makanan dan berada dalam daur pencemaran lingkungan cepat atau lambat akan sampai juga dampaknya pada manusia. Oleh sebab itu manusia dalam upayanya memperoleh kualitas dan kenyamanan hidup yang lebih baik, perlu juga untuk memperhatikan hal-hal apakah yang nantinya akan membuat terjadinya kerusakan lingkungan. Sehingga kita akan membuat suatu upaya agar lingkungan alam yang kita keruk SDA-Nya, segera dilakukan proses rehabilitasi terhadap alam untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah lagi.
Berikut ini merupakan analisa mengenai dampak lingkungan terhadap kegiatan industri pabrik kelapa sawit.

KEGIATAN PRAKONTRUKSI
1.      Pengurusan Legalitas
Sebelum pembangunan kegiatan industri pabrik kelapa sawit dilakukan, tentunya perlu mendapatkan izin baik itu oleh pemerintah ataupun masyarakat sekitar daerah tempat perncanaan pembangunan pabrik tersebut. Dalam hal ini ada beberapa kemungkinan konflik atau dampak yang terjadi dalam kegiatan tersebut, diantaranya adalah :
Ø  Dampak negatif
·         Timbulnya konflik dikalangan masyarakat yang tidak setuju tentang rencana pembangunan pabrik tersebut.
·         Kemungkinan terjadinya persetujuan sepihak
·         Memungkinkan terjadinya suap menyuap terhadap pengurus legalitas.
Ø  Dampak positif
·         Dengan adanya legalitas maka tidak ada kontroversi terhadap pabrik yang dibangun.
·         Pabrik yang dibangun tidak illegal.

2.      Analisa tanah dan detail topograf.
Ø  Dampak negative
Dalam melakukan analisa dan detail topograf tentunya perlu mendatangkan orang-orang yang ahli dalam bidang survey dan analisa tanah untuk di datangakan ke daerah rencana pembangunan pabrik tersebut. Hal ini dapat memacu timbulnya kecurigaan di kalangan masyarakat sekitar yang merasa adanya orang asing yang tidak mereka kenal dating ke daerah mereka untuk mensurvei tanah dan topografi di lokasi tersebut.

Ø  Dampak positif
Analisa tanah dan detail topograf sangat diperlukan untuk pengetahuan tentang karakteristik tanah dan topografi pada daaerah tersebut apakah sesuai untuk pembangunan perkebunan kelapa sawit atau tidak, serta untuk menentukun daerah mana yang akan dijadikan kebun dan daerah mana yang akan di jadikan pabrik pengolahan. Hal ini dilakukan agar kiranya tidak terjadi kerugianterhadap pembangunan pabrik tersebut.


3.      Penentuan Desain dan Rencana Anggaran Biaya.
Ø  Dampak negative.
Penentuan desain dan anggaran biaya yang dilakukan kerap sekali mengalami masalah terutam dalam rencan angaran biaya ada kemungkinan terjadi korupsi atau pencucian uang terhadap kegiatan yang dianggap tidak perlu. Dalam penentuan desain sika dilakukan dengan tidak bernar maka dapat berakibat terhadap kurangnya produktifitas pabrik dan kenyamanan dalam proses pengolahan.
Ø  Dampak positif.
Dalam kegiatan penentuan desain dan rencana anggaran biaya perlu dilakukan agar tidak adanya kerugian dan penggunaan biaya yang percuma terhadap kegiatan yang tidak diperlukan dalam proses pembangunan pabir tersebut.

KEGIATAN KONTRUKSI
1.               Pembangunan Pondasi dan Main Building
Ø  Dampak negatif.
Dalam kegiatan pembangunan pondasi dan main building dapat menimbulkan kebisingan terhadap masyarakat sekitar terutama dalam proses penancapan tiang pancang pondasi bangunan. Serta ramainya para pekerja yang datang untuk pembangunan pabrik dapat menimbulkan ketidak tenangan terhadap warga sekitar

Ø  Dampak positif
Proses pembangunan pabrik merupakan hal utama atau hal dasar yang harus dilakukan untuk membangun perkebunan kelapa sawit. Karena pabrik merupakan tempat terjadinya proses pengolahan.

2.      Pendatangan saranan dan prasarana.
Ø  Dampak negative.
Timbul kegelisahan di antara masyarakat sekitar tentang keramaian dan kebisingan yang terjadi akibat kegiatan tersebut, dan dalam kegiatan tersebut timbul kemungkinan kerusakan terhadap jalan yang dilalui oleh mobil pembawa sarana dan prasarana tersebut.

Ø  Dampak positif.
Sarana dan prasarana merupakan komponen penting yang akan membantu segala aktifitas pengolahan pabrik yang tidak dapat dilakukan oleh manusia.

KEGIATAN PENGOLAHAN
Ø  Dampak Negatif.
Dampak negative yang dapat di timbulkan dari proses pengolahan  di antaranya adalah
  1. Dampak Pencemaran Udara
  2. Dampak Pencemaran Air
  3. Dampak Pencemaran Tanah


1.    Dampak Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
·       Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran napas atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik. Adanya pencemaran udara ditunjukkan oleh adanya gangguan pada makhluk hidup yang berupa kesukaran bernapas, batuk, sakit tenggorokan, mata pedih, serta daun-daun yang menguning pada tanaman. Zat-zat lain yang umumnya mencemari lingkungan, antara lain:
-         Oksida karbon (CO dan CO2) dapat mengganggu pernapasan, tekanan darah, saraf, dan mengikat Hb sehingga sel kekurangan O2.
-         Oksida sulfur (SO2 dan SO3) dapat merusak selaput lendir hidung dan tenggorokan.
-         Oksida nitrogen (NO dan NO2) dapat menimbulkan kanker.
-         Hidrokarbon (CH4 dan C4H10), menyebabkan kerusakan saraf pusat.
-         Ozon (O3) menyebabkan bronkithis dan dapat mengoksidasi lipida. 
·         Dampak terhadap tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.
·       Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
-         Mempengaruhi kualitas air permukaan
-         Merusak tanaman
-         Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
-         Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan.
·         Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.Dampak dari pemanasan global adalah:
·         Perubahan iklim regional dan global
-         Perubahan siklus hidup flora dan fauna
-         Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasiultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.



2.    Dampak Pencemaran Air
Gambar : air yang telah tercemar
Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Apabila air sudah tercemar, maka dapat menyebabkan kerugian bagi umat manusia. Air yang sudah tercemar oleh limbah industri, rumah tangga dan lain-lain tidak dapat dipergunakan, karena sudah tercemar. Apabila digunakan dapat menimbulkan berbagai penyakit menular. Salah satunya penyakit Hepatitis A. Virus ini sering berada pada makanan yang telah terkontaminasi seperti pada susu, makanan daging, buah-buahan mentah yang dikunsumsi langsung tanpa dicuci terlebih dahulu, dan masih banyak lagi penyakit yang diakibatkan oleh pencemaran air, yaitu : folio, kolera, typus, dysentri amoeba dan cacingan.
Pencemaran air dapat diketahui dari perubahan warna, bau, serta adanya kematian dari biota air, baik sebagian atau seluruhnya. Bahan polutan yang dapat menyebabkan polusi air antara lain limbah pabrik, detergen, pestisida, minyak, dan bahan organik yang berupa sisa-sisa organisme yang mengalami pembusukan.
Untuk mengetahui tingkat pencemaran air dapat dilihat melalui besarnya kandungan O2 yang terlarut. Ada 2 cara yang digunakan untuk menentukan kadar oksigen dalam air, yaitu secara kimia dengan COD (Chemical Oxygen Demand) dan BOD (Biochemical Oxygen Demand). Makin besar harga BOD makin tinggi pula tingkat pencemarannya. Polusi air yang berat dapat menyebabkan polutan meresap ke dalam air tanah yang menjadi sumber air untuk kehidupan sehari-hari seperti mencuci, mandi, memasak, dan untuk air minum. Air tanah yang sudah tercemar akan sulit sekali untuk dikembalikan menjadi air bersih. Pengenceran dan penguraian polutan pada air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob. Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan merupakan salah satu sumber pencemaran air. Pupuk dan pestisida yang larut di air akan menyebabkan eutrofikasi yang mengakibatkan ledakan (blooming) tumbuhan air, misalnya alga dan ganggang.
Pencemaran air dapat dihindari apabila masing-masing pihak mau menjaga. Didalam kegiatan industri dan teknologi air yang telah digunakan (air limbah industri) tidak boleh langsung dibuang ke lingkungan karna dapat menyebabkan pencemaran. Jadi, harus diproses daur ulang baru dikembalikan ke lingkungan.
Ketiga bahan seperti Kadmium, Kobalt dan Air Raksa biasanya terdapat di limbah-limbah industri. Sedangkan yang keempat yaitu bahan insektisida berasal dari persawahan karena untuk meningkatkan produksi pangan untuk menghindari hama. Lambat laun bahan-bahan berbahaya yang masuk ke tubuh menyebabkan terganggunya fungsi organ-organ di dalam tubuh sehingga menimbulkan kerusakan.

3.    Dampak Pencemaran Tanah
Gambar : pencemaran terhadap tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

·       Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi. Kuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.


Ø  Dampak Positif.
Dampak positif dari kegiatan pengolahan pabrik kelapa sawit adalah dapat menghasilkan CPO ( Crude Palm Oil) yang memberi keuntungan secara financial terhadap pemilik pabrik, membuka lapangan pekerjaan sehingga berkurangnya pengangguran, serta dapat meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat sekitar.


BAB III
KESIMPULAN
·       Lingkungan yang perlu dilestarikan supaya diperoleh keadaan yang seimbang antara manusia. Begitu banyak dampak yang ditimbulkan jika kita tidak memperhatikan keseimbangan alam yang digunakan sebagai tempat kehidupan.
·       Dampak negatif yang muncul berupa penyakit yang merugikan pada manusia seperti penyakit pernafasan, diare, kholera, thyphus, dysentri, polio, ascariasis dan lain-lain.
·       Dampak positif lingkungan terhadap kesehatan memperoleh sumber energi untuk kebutuhan hidup. Untuk pencegahan penyakit perlu dilakukan sanitasi terhadap lingkungan air, udara dan tanah, khususnya pengelolaan air minum dan air buangan secara terpadu.


DAFTAR PUSTAKA

http://dinkesbanggai.wordpress.com. Diakses pada tanggal 28 oktober 2014
http://Deva’sComp.blogspot.com. Diakses pada tanggal 28 oktober 2014
http://id.wikipedia.org. Diakses pada tanggal 28 oktober 2014
Taringan Lina. 2004. Dampak pencemaran lingkungan terhadap kesehatan. UGM press. Jogja

1 komentar: