MAKALAH AMDAL
DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI
PABRIK KELAPA SAWIT
O
L
E
H
NAMA :
FANJI KESUMA
NIM :
1209008878
PRODY :
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
KATAPENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur alhamdulilah kehadirat Allah SWT dimana pada
kesempatan ini telah memberikan rahmat dan karunia Nya sehingga penulisan
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulisan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah AMDAL. Adapun yang
penulis bahas dalam makalah sederhana ini mengenai Dampak Positif dan Negatif
dari Kegiatan Industri Pabrik Kelapa Sawit.
Dalam
penulisan makalah ini penulis menemukan berbagai hambatan yang di karenakan
terbatasnya ilmu pengetahuan penulis mengenai hal yang berkenaan dengan
penulisan makalah ini. Untuk
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, dan semoga makalah
ini dapat bermamfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan imformasi mengenai Dampak
Positif dan Negatif dari Kegiatan Industri Pabrik Kelapa Sawit
Medan, November 2014
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengetahuan tentang hubungan antara jenis lingkungan sangat
penting agar dapat menanggulangi permasalahan lingkungan secara terpadu dan
tuntas. Dewasa ini lingkungan hidup sedang menjadi perhatian utama masyarakat
Indonesia dan masyarakat dunia umumnya.
Meningkatnya perhatian masyarakat mulai menyadari
akibat-akibat yang ditimbulkan dan kerusakan lingkungan hidup. Sebagai contoh
apabila ada penumpukan sampah dikota maka permasalahan ini diselesaikan dengan
cara mengangkut dan membuangnya ke lembah yang jauh dari pusat kota, maka hal
ini tidak memecahkan permasalahan melainkan menimbulkan permasalahan seperti
pencemaran air tanah, udara, bertambahnya jumlah lalat, tikus dan bau yang
merusak, pemandangan yang tidak mengenakan. Akibatnya menderita interaksi antara
lingkungan dan manusia yang akhirnya menderita kesehatan.
Interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya merupakan
suatu proses yang wajar dan terlaksana sejak manusia itu dilahirkan sampai
akhir hidupnya. Hal ini membutuhkan daya dukung lingkungan untuk kelangsungan
hidupnya.
Masalah lingkungan hidup sebenatnya sudah ada sejak dahulu,
masalah lingkungan hidup bukanlah masalah yang hanya dimiliki atau dihadapi
oleh negara-negara maju ataupun negara-negara miskin, tapi masalah lingkungan
hidup adalah sudah merupakan masalah dunia dan masalah kita semua. Keadaan ini
ternyata menyebabkan kita berpikir bahwa pengetahuan tentang hubungan antara
jenis lingkungan ini sangat penting agar dapat menanggulangi permasalahan
lingkungan secara terpadu dan tuntas.
Masalah lingkungan hidup merupakan kenyataan yang harus
dihadapi, kegiatan pembangunan terutama di bidang industri yang banyak
menimbulkan dampak negatif merugikan masyarakat. Masalah lingkungan hidup
adalah merupakan masalah yang kompleks dan harus diselesaikan dengan berbagai
pendekatan multidisipliner.
Industrialisasi merupakan keberhasilan pembangunan untuk
memacu laju pertumbuhan ekonomi, akan tetapi industrialisasi juga mengandung
resiko lingkungan. Oleh karena itu munculnya aktivitas industri disuatu kawasan
mengundang kritik dan sorotan masyarakat.
Tujuan Makalah
Untuk mengetahui dampak positif dan negative dari kegiatan industri pabrik kelapa sawit mulai dari
prakontruksi, kontruksi, hingga.
BAB II
PEMBAHASAN
Perkebunan sawit
sebagai industri hulu akan menghasilkan Crude palm oil (CPO) , kernel dan hasil
samping lainnya. Perencanaan dan tata letak pabrik sudah harus dilakukan
sebelum membuka lahan, sehingga areal ini sudah harus dicadangkan. Dasar-dasar
penentuan tata letak pabrik diantaranya:Berada ditengah
perkebunan.Aksesibilitas terjamin.Sumber air yang cukup.Kondisi tanah cukup
rignit padat.Luas yang dicadangkan tergantung kepada luasan lahan.Perencanaan
areal pabrik ini harus dimatangkan sejak awal, karena status tanah rencana
pabrik adalah Hak Guna Bangunan (HGB), sehingga pada saat penyelesaian Hak Guna
Usaha (HGU), areal ini sudah dikeluarkan. Banyak perkebunan mengalami kerugian
akibat perencanaan pabrik yang tidak matang, sehingga harus membongkar tanaman
yang ada dan mengeluarkan areal dari HGU.
Namun dalam
praktek pembangunan dan pengelolaan perkebunan kelapa sawit, tentunya kerap
sekali member dampak buruk terhadap lingkungan. Dampak pencemaran lingkungan
tidak hanya berpengaruh dan berakibat kepada lingkungan alam saja, tetapi berakibat
dan berpengaruh terhadap kehidupan tanaman, hewan dan juga manusia. Pencemaran
yang masuk melalui jalur makanan dan berada dalam daur pencemaran lingkungan
cepat atau lambat akan sampai juga dampaknya pada manusia. Oleh sebab itu
manusia dalam upayanya memperoleh kualitas dan kenyamanan hidup yang lebih
baik, perlu juga untuk memperhatikan hal-hal apakah yang nantinya akan membuat
terjadinya kerusakan lingkungan. Sehingga kita akan membuat suatu upaya agar
lingkungan alam yang kita keruk SDA-Nya, segera dilakukan proses rehabilitasi
terhadap alam untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah lagi.
Berikut
ini merupakan analisa mengenai dampak lingkungan terhadap kegiatan industri
pabrik kelapa sawit.
KEGIATAN
PRAKONTRUKSI
1.
Pengurusan
Legalitas
Sebelum pembangunan kegiatan industri pabrik kelapa
sawit dilakukan, tentunya perlu mendapatkan izin baik itu oleh pemerintah
ataupun masyarakat sekitar daerah tempat perncanaan pembangunan pabrik
tersebut. Dalam hal ini ada beberapa kemungkinan konflik atau dampak yang
terjadi dalam kegiatan tersebut, diantaranya adalah :
Ø Dampak
negatif
·
Timbulnya konflik dikalangan masyarakat
yang tidak setuju tentang rencana pembangunan pabrik tersebut.
·
Kemungkinan terjadinya persetujuan
sepihak
·
Memungkinkan terjadinya suap menyuap
terhadap pengurus legalitas.
Ø Dampak
positif
·
Dengan adanya legalitas maka tidak ada
kontroversi terhadap pabrik yang dibangun.
·
Pabrik yang dibangun tidak illegal.
2.
Analisa
tanah dan detail topograf.
Ø Dampak
negative
Dalam
melakukan analisa dan detail topograf tentunya perlu mendatangkan orang-orang
yang ahli dalam bidang survey dan analisa tanah untuk di datangakan ke daerah
rencana pembangunan pabrik tersebut. Hal ini dapat memacu timbulnya kecurigaan
di kalangan masyarakat sekitar yang merasa adanya orang asing yang tidak mereka
kenal dating ke daerah mereka untuk mensurvei tanah dan topografi di lokasi
tersebut.
Ø Dampak
positif
Analisa
tanah dan detail topograf sangat diperlukan untuk pengetahuan tentang
karakteristik tanah dan topografi pada daaerah tersebut apakah sesuai untuk
pembangunan perkebunan kelapa sawit atau tidak, serta untuk menentukun daerah
mana yang akan dijadikan kebun dan daerah mana yang akan di jadikan pabrik
pengolahan. Hal ini dilakukan agar kiranya tidak terjadi kerugianterhadap
pembangunan pabrik tersebut.
3.
Penentuan
Desain dan Rencana Anggaran Biaya.
Ø Dampak
negative.
Penentuan
desain dan anggaran biaya yang dilakukan kerap sekali mengalami masalah terutam
dalam rencan angaran biaya ada kemungkinan terjadi korupsi atau pencucian uang
terhadap kegiatan yang dianggap tidak perlu. Dalam penentuan desain sika
dilakukan dengan tidak bernar maka dapat berakibat terhadap kurangnya
produktifitas pabrik dan kenyamanan dalam proses pengolahan.
Ø Dampak
positif.
Dalam kegiatan penentuan desain dan
rencana anggaran biaya perlu dilakukan agar tidak adanya kerugian dan
penggunaan biaya yang percuma terhadap kegiatan yang tidak diperlukan dalam
proses pembangunan pabir tersebut.
KEGIATAN KONTRUKSI
1.
Pembangunan
Pondasi dan Main Building
Ø Dampak
negatif.
Dalam
kegiatan pembangunan pondasi dan main building dapat menimbulkan kebisingan
terhadap masyarakat sekitar terutama dalam proses penancapan tiang pancang
pondasi bangunan. Serta ramainya para pekerja yang datang untuk pembangunan
pabrik dapat menimbulkan ketidak tenangan terhadap warga sekitar
Ø Dampak
positif
Proses
pembangunan pabrik merupakan hal utama atau hal dasar yang harus dilakukan
untuk membangun perkebunan kelapa sawit. Karena pabrik merupakan tempat
terjadinya proses pengolahan.
2.
Pendatangan
saranan dan prasarana.
Ø Dampak
negative.
Timbul kegelisahan di antara masyarakat
sekitar tentang keramaian dan kebisingan yang terjadi akibat kegiatan tersebut,
dan dalam kegiatan tersebut timbul kemungkinan kerusakan terhadap jalan yang
dilalui oleh mobil pembawa sarana dan prasarana tersebut.
Ø Dampak
positif.
Sarana dan prasarana merupakan komponen penting yang
akan membantu segala aktifitas pengolahan pabrik yang tidak dapat dilakukan
oleh manusia.
KEGIATAN PENGOLAHAN
Ø Dampak Negatif.
Dampak negative yang dapat di
timbulkan dari proses pengolahan di
antaranya adalah
- Dampak Pencemaran Udara
- Dampak Pencemaran Air
- Dampak Pencemaran Tanah
1.
Dampak Pencemaran Udara
Pencemaran
udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam
jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan,
mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat
ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi
gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi
cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan
dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional,
maupun global.
·
Dampak
kesehatan
Substansi
pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem
pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada
jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan
bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai
paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke
seluruh tubuh.
Dampak
kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran napas atas),
termasuk di antaranya, asma,
bronkitis,
dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik. Adanya pencemaran
udara ditunjukkan oleh adanya gangguan pada makhluk hidup yang berupa kesukaran
bernapas, batuk, sakit tenggorokan, mata pedih, serta daun-daun yang menguning
pada tanaman. Zat-zat lain yang umumnya mencemari lingkungan, antara lain:
-
Oksida karbon (CO dan CO2) dapat
mengganggu pernapasan, tekanan darah, saraf, dan mengikat Hb sehingga sel
kekurangan O2.
-
Oksida sulfur (SO2 dan SO3) dapat
merusak selaput lendir hidung dan tenggorokan.
-
Oksida nitrogen (NO dan NO2) dapat
menimbulkan kanker.
-
Hidrokarbon (CH4 dan C4H10), menyebabkan
kerusakan saraf pusat.
-
Ozon (O3) menyebabkan bronkithis dan
dapat mengoksidasi lipida.
·
Dampak
terhadap tanaman
Tanaman
yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu
pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang
terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.
·
Hujan
asam
pH biasa air hujan adalah
5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi
dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam
ini antara lain:
-
Mempengaruhi kualitas air permukaan
-
Merusak tanaman
-
Melarutkan logam-logam berat yang
terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
-
Bersifat korosif sehingga merusak
material dan bangunan.
·
Efek
rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2,
CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer
yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi.
Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan
global.Dampak dari pemanasan global adalah:
·
Perubahan
iklim regional dan global
-
Perubahan siklus hidup flora dan fauna
-
Kerusakan lapisan ozon
Lapisan
ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi. ultraviolet B dari matahari.
Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di
stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil
menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari
pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
2. Dampak Pencemaran Air
Gambar
: air yang telah tercemar
Air
merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Apabila air sudah tercemar, maka dapat
menyebabkan kerugian bagi umat manusia. Air yang sudah tercemar oleh limbah
industri, rumah tangga dan lain-lain tidak dapat dipergunakan, karena sudah
tercemar. Apabila digunakan dapat menimbulkan berbagai penyakit menular. Salah
satunya penyakit Hepatitis A. Virus ini sering berada pada makanan yang telah
terkontaminasi seperti pada susu, makanan daging, buah-buahan mentah yang
dikunsumsi langsung tanpa dicuci terlebih dahulu, dan masih banyak lagi
penyakit yang diakibatkan oleh pencemaran air, yaitu : folio, kolera, typus,
dysentri amoeba dan cacingan.
Pencemaran
air dapat diketahui dari perubahan warna, bau, serta adanya kematian dari biota
air, baik sebagian atau seluruhnya. Bahan polutan yang dapat menyebabkan polusi
air antara lain limbah pabrik, detergen, pestisida, minyak, dan bahan organik
yang berupa sisa-sisa organisme yang mengalami pembusukan.
Untuk
mengetahui tingkat pencemaran air dapat dilihat melalui besarnya kandungan O2
yang terlarut. Ada 2 cara yang digunakan untuk menentukan kadar oksigen dalam
air, yaitu secara kimia dengan COD (Chemical Oxygen Demand) dan BOD
(Biochemical Oxygen Demand). Makin besar harga BOD makin tinggi pula tingkat
pencemarannya. Polusi air yang berat dapat menyebabkan polutan meresap ke dalam
air tanah yang menjadi sumber air untuk kehidupan sehari-hari seperti mencuci,
mandi, memasak, dan untuk air minum. Air tanah yang sudah tercemar akan sulit
sekali untuk dikembalikan menjadi air bersih. Pengenceran dan penguraian
polutan pada air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir dan tidak
mengandung bakteri pengurai yang aerob. Penggunaan pupuk dan pestisida yang
berlebihan merupakan salah satu sumber pencemaran air. Pupuk dan pestisida yang
larut di air akan menyebabkan eutrofikasi yang mengakibatkan ledakan (blooming)
tumbuhan air, misalnya alga dan ganggang.
Pencemaran
air dapat dihindari apabila masing-masing pihak mau menjaga. Didalam kegiatan
industri dan teknologi air yang telah digunakan (air limbah industri) tidak
boleh langsung dibuang ke lingkungan karna dapat menyebabkan pencemaran. Jadi,
harus diproses daur ulang baru dikembalikan ke lingkungan.
Ketiga
bahan seperti Kadmium, Kobalt dan Air Raksa biasanya terdapat di limbah-limbah
industri. Sedangkan yang keempat yaitu bahan insektisida berasal dari
persawahan karena untuk meningkatkan produksi pangan untuk menghindari hama.
Lambat laun bahan-bahan berbahaya yang masuk ke tubuh menyebabkan terganggunya
fungsi organ-organ di dalam tubuh sehingga menimbulkan kerusakan.
3. Dampak Pencemaran Tanah
Gambar
: pencemaran terhadap tanah
Pencemaran
tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah
lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida;
masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan;
kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan
sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak
memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat
berbahaya/beracun
telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk
ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai
zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak
langsung kepada manusia
ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
· Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur
masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang
terkena. Kromium,
berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik
untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat
menyebabkan kerusakan otak,
serta kerusakan ginjal
pada seluruh populasi. Kuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat
menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena
terkait pada keracunan hati.
Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan
ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang
perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat
beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing,
letih, iritasi mata
dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada
dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.
Pencemaran
tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem.
Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia
beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat
menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme
endemik dan antropoda yang hidup di
lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies
primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar
terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika
efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat
menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada
makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada
saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya
cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya
spesies tersebut.
Dampak
pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat
menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak
lanjutan pada konservasi tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi.
Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh
yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk
dari bahan pencemar tanah utama.
Ø Dampak
Positif.
Dampak positif
dari kegiatan pengolahan pabrik kelapa sawit adalah dapat menghasilkan CPO (
Crude Palm Oil) yang memberi keuntungan secara financial terhadap pemilik
pabrik, membuka lapangan pekerjaan sehingga berkurangnya pengangguran, serta
dapat meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat sekitar.
BAB
III
KESIMPULAN
·
Lingkungan yang perlu
dilestarikan supaya diperoleh keadaan yang seimbang antara manusia. Begitu
banyak dampak yang ditimbulkan jika kita tidak memperhatikan keseimbangan alam
yang digunakan sebagai tempat kehidupan.
·
Dampak negatif yang muncul
berupa penyakit yang merugikan pada manusia seperti penyakit pernafasan, diare,
kholera, thyphus, dysentri, polio, ascariasis dan lain-lain.
·
Dampak positif lingkungan
terhadap kesehatan memperoleh sumber energi untuk kebutuhan hidup. Untuk
pencegahan penyakit perlu dilakukan sanitasi terhadap lingkungan air, udara dan
tanah, khususnya pengelolaan air minum dan air buangan secara terpadu.
DAFTAR PUSTAKA
http://dinkesbanggai.wordpress.com. Diakses pada tanggal 28 oktober 2014
http://Deva’sComp.blogspot.com. Diakses pada tanggal 28 oktober 2014
http://id.wikipedia.org. Diakses pada tanggal 28 oktober 2014
Taringan
Lina. 2004. Dampak pencemaran lingkungan terhadap kesehatan. UGM press. Jogja
trimakasih ini sangat membantu
BalasHapus